Senin, 27 April 2020

Masyarakat Desa Citalang Bentuk Forum Silaturahmi Sunda Sahate (Sisuha)



Purwakarta – Awalnya hanya grup mancing di tingkat perumahaan Cluster Grand K, Desa Citalang, Purwakarta.   Selanjutnya, tercetus gagasan yang jauh lebih besar, ingin bermetaformosa menjadi wadah tali silaturahmi di tingkat Desa Citalang. Puncaknya, akan dikembangkan menjadi forum tali silaturahmi orang Sunda, yang berlandaskan silih asih, silih asah, silih asuh  tingkat Kabupaten Purwakarta.

Adalah abah Soni, yang membidani gagasan cemerlang tersebut, yang langsung diamini oleh mancing mania yang tergabung dalam  grup ‘Suha’ (Sunda Sahate). Alhasil, grup ‘Suha’pun menjadi Forum Silaturahmi Sunda Sahate (Sisuha). Bukan bermaksud mengkotak-kotakkan ras atau suku, kata abah Soni, melainkan bertujuan mulia, yakni ingin mengangkat derajat dan martabat orang Sunda, agar minimal bisa ‘manggung’di daerah sendiri.

“Manggung di sini jangan diartikan sempit, yang seolah ingin meraih sesuatu atau kedudukan tertentu. Namun, dititikberatkan sebagai komunitas yang berjiwa sosial tinggi, baik antar sesama komunitas maupun terhadap orang di luar komunitas,” tegas Hasanudin, yang didaulat sebagai Ketua Forum Sisuha kepada media ini, belum lama ini.

Peresmian forum tersebut ditandai dengan ‘ngliwet’ bersama di rumah Cepi  Suheryana, yang ditunjuk sebagai Ketua Harian. Acara malam itu berlangsung sangat akrab dan penuh kekeluargaan, diikuti keluarganya masing-masing. Rumah Cepi beralamat  di Cluster Grand-K Blok A1, Kampung Karangsari, RT 09/02 Citalang, akhirnya disepakati menjadi Sekretariat Forum Sisuha.


Hasanudin menerangkan, sebagai bukti tidak bermaksud Sunda sentris, maka akan diangkat penasihat dan pembina dari suku apa saja, yang memiliki kesepahaman tujuan.

“Yang lebih penting, memiliki jiwa dan karakter ketokohan, sesuai kapasitasnya masing-masing, “ ujarnya.

Sementara abah Soni menambahkan, tidak seperti organisasi pada umumnya, dalam struktural Forum Sisuha ini, tidak diperlukan jabatan Bendahara. Yang ada, lanjutnya, hanyalah Penasihat, Pembina, Ketua Umum, Ketua Harian, Sekretaris, dan Bidang-Bidang.

“Tidak ada bendahara, karena bukan organisasi yang berorientasi pada keuangan, tapi semata-mata bertujuan membangkitkan kesadaran sosial masyarakat, agar lebih peka dan peduli pada kesulitan dan kesusahan orang lain,” ujar abah Soni.


Diterangkannya, Ketua Harian yang ditunjuk bakal menghandel semua urusan organisasi, karena yang bersangkutan bisa stanby setiap hari.

“Maklum, Hasanudin sebagai Ketua Umum sering bertugas ke luar kota, jadi sehari-hari dipegang oleh Cepi Suheryana,”tutur abah Soni.

Ia menambahkan, Dadan Jaelani ditunjuk sebagai Sekretaris, lantaran memiliki skill mumpuni sebagai ahli IT, sehingga dianggap mampu untuk menjalankankan tupoksinya (tugas, pokok, dan fungsinya).

Abah Soni, yang berperan sebagai Pembina bersama Lalam Martakusumah, M.Si menjelaskan, Visi dari forum ini adalah menjalin slaturahmi antar warga Sunda dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Misinya, meningkatkan Ukhuwah Islamiyah, meningkatkan peran sosial masyarakat, menggalang berbagai potensi sebagai sumber untuk melakukan kegiatan sosial, dan menjalin komunikasi dengan berbagai pihak guna mewujudkan kondusifitas organisasi dan masyarakat.  (Tjimplung)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar