Purwakarta –
Awalnya hanya grup mancing di tingkat perumahaan Cluster Grand K, Desa
Citalang, Purwakarta. Selanjutnya,
tercetus gagasan yang jauh lebih besar, ingin bermetaformosa menjadi wadah tali
silaturahmi di tingkat Desa Citalang. Puncaknya, akan dikembangkan menjadi
forum tali silaturahmi orang Sunda, yang berlandaskan silih asih, silih asah,
silih asuh tingkat Kabupaten Purwakarta.
Adalah abah
Soni, yang membidani gagasan cemerlang tersebut, yang langsung diamini oleh
mancing mania yang tergabung dalam grup
‘Suha’ (Sunda Sahate). Alhasil, grup ‘Suha’pun menjadi Forum Silaturahmi Sunda
Sahate (Sisuha). Bukan bermaksud mengkotak-kotakkan ras atau suku, kata abah
Soni, melainkan bertujuan mulia, yakni ingin mengangkat derajat dan martabat
orang Sunda, agar minimal bisa ‘manggung’di daerah sendiri.
“Manggung di
sini jangan diartikan sempit, yang seolah ingin meraih sesuatu atau kedudukan
tertentu. Namun, dititikberatkan sebagai komunitas yang berjiwa sosial tinggi,
baik antar sesama komunitas maupun terhadap orang di luar komunitas,” tegas
Hasanudin, yang didaulat sebagai Ketua Forum Sisuha kepada media ini, belum
lama ini.
Peresmian
forum tersebut ditandai dengan ‘ngliwet’ bersama di rumah Cepi Suheryana, yang ditunjuk sebagai Ketua
Harian. Acara malam itu berlangsung sangat akrab dan penuh kekeluargaan,
diikuti keluarganya masing-masing. Rumah Cepi beralamat di Cluster Grand-K Blok A1, Kampung
Karangsari, RT 09/02 Citalang, akhirnya disepakati menjadi Sekretariat Forum
Sisuha.
Hasanudin
menerangkan, sebagai bukti tidak bermaksud Sunda sentris, maka akan diangkat
penasihat dan pembina dari suku apa saja, yang memiliki kesepahaman tujuan.
“Yang lebih
penting, memiliki jiwa dan karakter ketokohan, sesuai kapasitasnya
masing-masing, “ ujarnya.
Sementara
abah Soni menambahkan, tidak seperti organisasi pada umumnya, dalam struktural
Forum Sisuha ini, tidak diperlukan jabatan Bendahara. Yang ada, lanjutnya,
hanyalah Penasihat, Pembina, Ketua Umum, Ketua Harian, Sekretaris, dan
Bidang-Bidang.
“Tidak ada
bendahara, karena bukan organisasi yang berorientasi pada keuangan, tapi
semata-mata bertujuan membangkitkan kesadaran sosial masyarakat, agar lebih
peka dan peduli pada kesulitan dan kesusahan orang lain,” ujar abah Soni.
Diterangkannya,
Ketua Harian yang ditunjuk bakal menghandel
semua urusan organisasi, karena yang bersangkutan bisa stanby setiap hari.
“Maklum,
Hasanudin sebagai Ketua Umum sering bertugas ke luar kota, jadi sehari-hari
dipegang oleh Cepi Suheryana,”tutur abah Soni.
Ia
menambahkan, Dadan Jaelani ditunjuk sebagai Sekretaris, lantaran memiliki skill
mumpuni sebagai ahli IT, sehingga dianggap mampu untuk menjalankankan
tupoksinya (tugas, pokok, dan fungsinya).
Abah Soni,
yang berperan sebagai Pembina bersama Lalam Martakusumah, M.Si menjelaskan,
Visi dari forum ini adalah menjalin slaturahmi antar warga Sunda dan mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Misinya, meningkatkan Ukhuwah Islamiyah, meningkatkan
peran sosial masyarakat, menggalang berbagai potensi sebagai sumber untuk
melakukan kegiatan sosial, dan menjalin komunikasi dengan berbagai pihak guna
mewujudkan kondusifitas organisasi dan masyarakat. (Tjimplung)