Senin, 27 April 2020

Masyarakat Desa Citalang Bentuk Forum Silaturahmi Sunda Sahate (Sisuha)



Purwakarta – Awalnya hanya grup mancing di tingkat perumahaan Cluster Grand K, Desa Citalang, Purwakarta.   Selanjutnya, tercetus gagasan yang jauh lebih besar, ingin bermetaformosa menjadi wadah tali silaturahmi di tingkat Desa Citalang. Puncaknya, akan dikembangkan menjadi forum tali silaturahmi orang Sunda, yang berlandaskan silih asih, silih asah, silih asuh  tingkat Kabupaten Purwakarta.

Adalah abah Soni, yang membidani gagasan cemerlang tersebut, yang langsung diamini oleh mancing mania yang tergabung dalam  grup ‘Suha’ (Sunda Sahate). Alhasil, grup ‘Suha’pun menjadi Forum Silaturahmi Sunda Sahate (Sisuha). Bukan bermaksud mengkotak-kotakkan ras atau suku, kata abah Soni, melainkan bertujuan mulia, yakni ingin mengangkat derajat dan martabat orang Sunda, agar minimal bisa ‘manggung’di daerah sendiri.

“Manggung di sini jangan diartikan sempit, yang seolah ingin meraih sesuatu atau kedudukan tertentu. Namun, dititikberatkan sebagai komunitas yang berjiwa sosial tinggi, baik antar sesama komunitas maupun terhadap orang di luar komunitas,” tegas Hasanudin, yang didaulat sebagai Ketua Forum Sisuha kepada media ini, belum lama ini.

Peresmian forum tersebut ditandai dengan ‘ngliwet’ bersama di rumah Cepi  Suheryana, yang ditunjuk sebagai Ketua Harian. Acara malam itu berlangsung sangat akrab dan penuh kekeluargaan, diikuti keluarganya masing-masing. Rumah Cepi beralamat  di Cluster Grand-K Blok A1, Kampung Karangsari, RT 09/02 Citalang, akhirnya disepakati menjadi Sekretariat Forum Sisuha.


Hasanudin menerangkan, sebagai bukti tidak bermaksud Sunda sentris, maka akan diangkat penasihat dan pembina dari suku apa saja, yang memiliki kesepahaman tujuan.

“Yang lebih penting, memiliki jiwa dan karakter ketokohan, sesuai kapasitasnya masing-masing, “ ujarnya.

Sementara abah Soni menambahkan, tidak seperti organisasi pada umumnya, dalam struktural Forum Sisuha ini, tidak diperlukan jabatan Bendahara. Yang ada, lanjutnya, hanyalah Penasihat, Pembina, Ketua Umum, Ketua Harian, Sekretaris, dan Bidang-Bidang.

“Tidak ada bendahara, karena bukan organisasi yang berorientasi pada keuangan, tapi semata-mata bertujuan membangkitkan kesadaran sosial masyarakat, agar lebih peka dan peduli pada kesulitan dan kesusahan orang lain,” ujar abah Soni.


Diterangkannya, Ketua Harian yang ditunjuk bakal menghandel semua urusan organisasi, karena yang bersangkutan bisa stanby setiap hari.

“Maklum, Hasanudin sebagai Ketua Umum sering bertugas ke luar kota, jadi sehari-hari dipegang oleh Cepi Suheryana,”tutur abah Soni.

Ia menambahkan, Dadan Jaelani ditunjuk sebagai Sekretaris, lantaran memiliki skill mumpuni sebagai ahli IT, sehingga dianggap mampu untuk menjalankankan tupoksinya (tugas, pokok, dan fungsinya).

Abah Soni, yang berperan sebagai Pembina bersama Lalam Martakusumah, M.Si menjelaskan, Visi dari forum ini adalah menjalin slaturahmi antar warga Sunda dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Misinya, meningkatkan Ukhuwah Islamiyah, meningkatkan peran sosial masyarakat, menggalang berbagai potensi sebagai sumber untuk melakukan kegiatan sosial, dan menjalin komunikasi dengan berbagai pihak guna mewujudkan kondusifitas organisasi dan masyarakat.  (Tjimplung)


Rabu, 22 April 2020

Pimpinan, Anggota dan Setwan DPRD Purwakarta Ramai-Ramai Sumbang Darah


Purwakarta -  Ketua DPRD Kabupaten Purwakarta H. Ahmad Sanusi memimpin segenap jajarannya beramai-ramai menyumbangkan darah, Rabu (22/4/2020). Turut mendampinginya antara lain Wakil Ketua Warseno, SE, Ketua Fraksi Golkar Hj. Enah Rohanah dan segenap anggota DPRD lainnya, Sekretaris DPRD Drs. H. Suhandi, M.Si, para Kabag dan Kasubag, serta seluruh ASN dan non ASN di lingkungan Setwan.


 Ahmad Sanusi mengatakan, tujuan donor darah ini untuk memenuhi persediaan darah di PMI Kabupaten Purwakarta, terutama agar tercukupi selama bulan suci Ramadhan 1441 H ini.

“Selain itu, hal ini juga merupakan amal ibadah kita, karena membantu sesama,” ujarnya, seraya menghimbau masyarakat, agar berkenan untuk melakukan donor.



Ia menambahkan, donor darah ini sengaja dilakukan oleh Pimpinan DPRD, anggota dan seluruh pegawai baik ASN dan non ASN di lingkungan Setwan DPRD Purwakarta, guna menambah stok darah di PMI.

“Soalnya, saya mendapat informasi, bahwa selama tanggap darurat covid-19, PMI kekurangan stok darah,” ujarnya.



Faizal,  salah seorang petugas PMI mengatakan, usia calon pendonor dibatasi maksimal 60 tahun. Seseorang yang kurang tidur pada  malam hari, dilarang  mendonorkan darah. Pada proses pelaksanaannya, para calon pendonor, sebelumnya dilakukan pengecekan suhu, diambil sampel darah, dan pengukuran tekanan darah. Pelaksanaan pengambilan darah bagi setiap orang memerlukan waktu sekitar 5 – 10 menit.

“Apabila tekanan darahnya tinggi, diberikan kesempatan beberapa saat dulu untuk menurunkan tekanan darahnya. Apabila tidak turun-turun juga, ya terpaksa yang bersangkutan tidak diijinkan donor pada hari itu,”katanya.



Dihubungi terpisah, Ketua PMI Lalam Martakusumah, M.Si menyampaikan ucapan syukur, atas partisipasi Pimpinan dan anggota DPRD, Sekretaris DPRD dan segenap pegawai Setwan, yang berkenan menyumbangkan darahnya untuk membantu sesama.

Ia mengaku, PMI memang kekurangan stok darah, dampak dari covid-19. Setidaknya, persediaan yang ada hanya cukup untuk sampai awal bulan puasa. “Mudah-mudahan dengan kepedulian dan jiwa kemanusiaan Pimpinan DPRD, bisa juga diteladani oleh masyarakat secara luas,” harap Lalam. (TJIMPLUNG).

Kunjungan Kerja Komisi II Ke Dinas Lingkungan Hidup, Terkait LKPJ




Purwakarta – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Purwakarta Alaikassalam, SH.I (Fraksi PKB) didampingi Wakil Ketua Komisi II Yadi Nurbahrum (Fraksi PDIP), Fitri Maryani (Fraksi Gerindra), dan Hj. Putriarti Putik H, SE (Fraksi Golkar) melakukan kunjungan kerja ke Dinas Lingkungan Hidup (LH), Selasa (21/4/2020).

Menurut Alaikassalam, tujuan kunjungan kerja ini ingin mencari tahu sejauhmana kebenaran terkait LKPJ Bupati, yang disampaikan dalam rapat paripurna melalui Vicon, belum lama ini. Alek, demikian sapaan akrabnya menambahkan, Komisi II sudah melakukan kunjungan kerja ke Bapenda dan sejumlah OPD di lingkungan Pemkab Purwakarta, khususnya OPD yang mempunyai pendapatan dari hasil melayani masyarakat.

“Dari hasil kunjungan kerja Komisi II, kami menyimpulkan sinergitas antara Bapenda dan OPD-OPD perlu lebih ditingkatkan, supaya didapat hasil pendapatan yang lebih maksimal,”ujarnya.

Komisi II, kata Alek, dibagi menjadi dua kelompok kerja (Pokja). Pokja I diketuai dirinya sendiri, yang kini tengah melakukan kunjungan kerja ke Dinas Lingkungan Hidup. Sedangkan Pokja II, diketuai oleh Dias Rukmana Praja,SE melakukan kunjungan kerja ke Bagian Ekonomi Setda Purwakarta.

Pada Dinas LH ini, pihaknya akan mendalami tentang pendapatan yang diperoleh dinas tersebut, masalah yang dihadapi, dan bagaimana solusi untuk meningkatkan pendapatan pada tahun anggaran berikutnya.

“Pendapatan Dinas LH memang sudah cukup bagus, dari target 2 M tercapai lebih dari 90 persen,”ujarnya. “Tapi tentunya akan kita bahas bersama, apa yang bisa dilakukan lagi, supaya pada tahun anggaran berikutnya bisa semakin meningkat,” katanya.



Sementara Fitri Maryani menegaskan, bahwa capaian target harus realistis dan optimis. Terkait hal itu, ia menanyakan hal-hal teknis apa yang menjadi kendala, dan apa yang memungkinkan bisa meningkatkan pendapatan.

Menjawab Komisi II, Kadis LH Drs. RH. Deden Guntari menerangkan, sebenarnya pendapatan LH tidak hanya dari retribusi pungutan sampah (rumah tangga dan perusahaan), tapi juga jasa pelayanan penyedotan tinja, dan laboratorium pengujian kualitas lingkungan hidup.

“Hasil uji laboratorium dibutuhkan perusahaan, sebagai salah satu prasyarat untuk mengajukan ijin usaha,” jelas Deden yang didampingi antara lain Sekdis Hariman Budi Anggoro, Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan H. Iwan Kuswandi,  Kabid Pengelolaan Sampah Acep Yuli Mulya, Kasi Pemeliharaan Lingkungan Hidup Endah Yuniastuti, dan sejumlah pejabat lainnya di lingkungan dinas tersebut.

Deden menambahkan, kendala teknis yang dihadapi LH antara lain terlambatnya evaluasi Gubernur tentang Perda kenaikan tarif, tidak adanya tenaga analis, dan laboratorium yang dimiliki hanya mampu menguji 5 parameter dari 19 parameter yang dibutuhkan perusahaan.

“Tidak heran, jika penghasilan dari sektor ini kurang maksimal, karena perusahaan lebih memilih jasa laboratorium lain yang lebih komplit.” jelasnya. “Sekarang ini kami mempergunakan tenaga THL, tetapi hanya sebagai pembantu analis,” ungkapnya.

Deden menjelaskan, sebenarnya ada potensi lain yang dimiliki LH untuk meningkatkan pendapatan. Yaitu, lanjutnya, ada perusahaan yang meminta tinja sebanyak 2 ton sehari untuk mengurai bakteri, karena bahan kimia yang biasa dipakai sekarang terbilang mahal.

“Sayangnya, belum ada peraturan perundang-undangan yang mendukung, sehingga kami tak berani memenuhinya,” ungkapnya. (TJIMPLUNG).

Senin, 20 April 2020

Relawan Ambu Anne Berbondong Mendonorkan Darah Ke Ke PMI



 Purwakarta – Ketua Relawan AA ( Ambu Anne )  Iman Aulia Rahman, mengajak sekitar 200 orang anggotanya mendatangi Unit Tanfusi Darah (UTD) PMI Purwakarta di Jalan Ibrahim Singadilaga 212 Purwakarta,  untuk mendonorkan darah, Senin (20/4/2020). 

Mereka disambut gembira oleh Ketua PMI Purwakarta Lalam Martakusumah, M. Si dan jajarannya, karena ternyata masyarakat masih sangat peduli atas merosotnya stok persediaan darah di PMI Purwakarta, akibat imbas pandemi covid-19.

“Tentu saja kami sangat gembira menyambut kedatangan pendonor, demi membantu para pasien yang membutuhkan darah di Purwakarta. Pasalnya, setetes darah pendonor sangat didambakan oleh para pasien,”tukasnya.


Ditemui di lokasi Iman Aulia Rahman menerangkan, kedatangan para Relawan AA untuk mendonorkan darah ke PMI, sebagai bentuk kepedulian atas menurunnya jumlah pendonor di Purwakarta, sekaligus memenuhi himbauan Bupati Anne Ratna Mustika agar masyarakat berkenan mendonorkan darah.

Lalam mengucapkan rasa syukurnya atas jiwa kemanusiaan yang ditunjukkan masyarakat Purwakarta, karena sejak adanya himbauan baik dari Bupati maupun Pimpinan DPRD Purwakarta, semakin banyak masyarakat yang berbondong datang ke PMI untuk menyumbangkan darahnya.


Ia menambahkan, sekarang sudah semakin banyak persediaan darah di PMI, paling tidak sampai awal bulan suci Ramadhan  bisa tercukupi. Proses pengolahan atau pembersihan darah, lanjut Lalam, hingga bisa ditransfusikan kepada pasien membutuhkan waktu sekitar 8 jam.

“Terhitung sejak darah didonorkan hingga menjadi labu darah siap pakai, PMI membutuhkan waktu proses pembersihan  hingga sekitar 8 jam, “ jelasnya.


Ia melanjutkan, pihaknya belum lama ini juga menerima puluhan para pendonor dari Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabuputen Purwakarta Hj. Nina Heltina dan anggotanya. Untuk itu, Lalam mengucapkan terima kasih atas partisipasi dari berbagai kalangan, yang atas nama kemanusiaan, berkenan untuk menolong sesama. Semoga budi jasa mereka mendapat kelimpahan rahmat dari Allah SWT. 

“Semoga Allah SWT berkenan membalas budi baik saudarra-saudara kita yang berkenan menjadi pendonor. Dan semoga pula, pandemi covid-19 segera berlalu dari bumi pertiwi, sehingga kita bisa bersosialisasi secara normal kembali,” harapnya.


Lalam menjelaskan, PMI juga turut aktif mencegah penyebaran covid-19 di Purwakarta dengan melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah titik, pembagian masker dan hand sanitizer. Dan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19, ia mengajak masyarakat untuk disiplin mematuhi anjuran pemerintah, berperilaku hidup bersih dan sehat, disiplin menggunakan masker bila ke luar rumah, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan selalu menjaga jarak atau menghindari kerumunan.

Sementara, sampai berita ini diturunkan, Relawan AA masih banyak yang belum tertangani, lantaran terbatasnya tenaga medis di PMI. Semuanya rela mengantri, demi menolong sesamanya. (Tjimplung)


Jumat, 17 April 2020

Pimpinan DPRD Himbau Masyarakat Untuk Donor Darah



Purwakarta – Pandemi global covid-19 yang melanda dunia, terjadi juga di Indonesa, khususnya juga marak di Purwakarta. Imbas dari hal itu, PMI Kabupaten Purwakarta sangat kekurangan persediaan darah, karena jauh berkurangnya masyarakat yang berkenan mendonorkan darahnya. Keprihatinan itu diungkapkan oleh Ketua PMI Lalam Martakusumah, M.Si, Jumat (17/4/2020).

“Akibat maraknya pandemi covid-19, membuat PMI Purwakarta saat ini kekurangan pendonor, sehingga  sangat kekurangan stok darah. Maklum, banyak orang sekarang ini memilih berada di rumah saja, sebagaimana himbauan pemerintah,” ujar Lalam prihatin, ketika ditemui di kantor baru PMI, di Jalan Ibrahim Singadilaga No. 212 (Depan Puskesmas Koncara), Kecamatan dan Kabupaten Purwakarta.


Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Purwakarta Hj. Neng Supartini, S.Ag, atas nama Pimpinan DPRD  menghimbau, agar masyarakat tidak perlu takut untuk mendonorkan darah, karena selain demi kemanusiaan, alat-alat di PMI yang dipergunakan untuk kepentingan donor darah semuanya dalam keadaan steril. Tidak terkontaminasi jenis virus apapun.

“Bagaimanapun, sumbangan darah kita sangat membantu pasien yang sedang membutuhkan,” ujar Neng Supartini. “Yang perlu diperhatikan, agar pengurus PMI benar-benar memperhatikan standard penanganan covid-19 dalam mengambil dana pendonor, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,”tukasnya.


Ia juga memberikan apresiasi kepada Ketua PMI, yang telah berusaha keras melakukan jemput bola, guna melakukan upaya-upaya lain seperti bekerja sama dengan resimen Armed,  TNI/Polri, oganisasi kemasyarakatan, partai politik, dan kalangan OPD, dan pihak-pihak lain dalam upaya memenuhi stok darah di PMI Purwakarta.

Sementara itu, Lalam yang juga mantan anggota DPRD Purwakarta ini menerangkan, saat ini persediaan darah dengan berbagai golongan di PMI Purwakarta cuma sekitar 80 labu, sedangkan kebutuhan Purwakarta akan darah setiap hari sekitar 100 labu.


“Cukup memprihatinkan memang, karena sebagian besar kesembuhan seorang pasien, seringkali amat tergantung ada atau tidaknya persediaan darah di PMI,”jelasnya Ia melanjutkan, setiap hari yang datang ke kantor PMI untuk mendonorkan darah sangat minim, hanya sekitar 10 orang. “Itu pun tidak semua bisa bertindak sebagai donor, lantaran setelah diperiksa, kondisi atau berat badannya tidak memungkinkan,”tambahnya.

Oleh karena itu, kata Lalam, pihaknya sering melakukan jemput bola dengan menggunakan mobil unit milik PMI, untuk mendatangi perusahaan-perusahaan, agar mendapatkan banyak pendonor.


Dalam kesempatan itu, Lalam mengucapkan terima kasih kepada resimen Armed, jajaran TNI dan Polri, beberapa organisasi kemasyarakatan seperti FKKPI dan GIBAS, Fraksi PKB DPRD Purwakarta, jajaran pengurus DPC PKB dan PC NU Purwakarta, jajaran pengurus partai Nasdem, Dishub, Satpol PP, PDAM, dan para Kepala OPD Pemkab Purwakarta, dan pihak-pihak lainnya yang secara tulus ikhlas telah mengajak anggotanya untuk mendororkan darah, demi kemanusiaan. (Tjimplung)

Bupati Purwakarta Himbau Masyarakat Untuk Donor Darah


Purwakarta – Pandemi global covid-19 yang melanda dunia, terjadi juga di Indonesa, khususnya juga marak di Purwakarta. Imbas dari hal itu, PMI Kabupaten Purwakarta sangat kekurangan persediaan darah, karenanya jauh berkurangnya masyarakat yang berkenan mendonorkan darahnya.

Keprihatinan itu diungkapkan oleh Ketua PMI Lalam Martakusumah, M.Si, ketika ditemui di kantor baru PMI, di Jalan Ibrahim Singadilaga No. 212 (Depan Puskesmas Koncara), Kecamatan dan Kabupaten Purwakarta. Lalam sangat memaklumi, jika masyarakat memilih di rumah saja, karena memang sesuai dengan anjuran pemerintah.

“Akibat maraknya pandemi covid-19, membuat PMI Purwakarta saat ini kekurangan pendonor, sehingga  sangat kekurangan stok darah. Maklum, banyak orang sekarang ini memilih berada di rumah saja, sebagaimana himbauan pemerintah,” ujar Lalam prihatin, ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (17/4/2020).


Kondisi ini juga membuat Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengaku amat prihatin, karena ternyata situasi pandemi covid-19 ini juga berdampak pada merosotnya masyarakat yang biasa mendonorkan darah. Karena itu, ia mengajak masyarakat Purwakarta untuk kembali peduli kepada sesama, kendati Purwakarta belum terbebas dari pandemi covid-19. Pasalnya, banyak penderita penyakit lainnya, yang membutuhkan bantuan masyarakat.

Ia juga menghimbau kepada PMI, agar dalam pengambilan darah dari para pendonor tetap berpedoman pada SOP penanganan covid-19, jaga jarak aman (physical distancing), sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Bupati juga mengajak jajaran ASN dan non ASN di lingkungan Pemkab Purwakarta  berkenan melakukan donor darah.


Ketua DPC PKB Purwakarta Hj. Neng Supartini, S.Ag, juga mengaku prihatin atas minimnya  jumlah pendonor darah di Purwakarta, akibat mewabahnya virus corona. Ia  menghimbau masyarakat, atas nama kemanusiaan, turut peduli akan kekurangan stok darah yang dialami PMI Purwakarta.

Merasa prihatin akan minimnya stok darah di PMI Purwakarta, Neng menerangkan, pihaknya beserta jajaran pengurus DPC PKB Purwakarta dan Fraksi PKB DPRD Purwakarta, serta jajaran pengurus PC NU Purwakarta, belum lama ini berinisiatif untuk melakukan donor darah.

“Atas nama Pimpinan DPRD saya juga menghimbau, agar masyarakat tidak perlu takut untuk mendonorkan darah, karena selain demi kemanusiaan, alat-alat di PMI yang dipergunakan untuk kepentingan donor darah semuanya dalam keadaan steril. Tidak terkontaminasi jenis virus apapun. Bagaimanapun, sumbangan darah kita sangat membantu pasien yang sedang membutuhkan,”ujarnya.


Ia juga memberikan apresiasi kepada Ketua PMI, yang telah berusaha keras melakukan jemput bola guna dan melakukan upaya-upaya lain seperti bekerja sama dengan resimen Armed, TNI/Polri, dan beberapa organisasi kemasyarakatan, serta partai politik dalam upaya memenuhi stok darah di PMI Purwakarta.

Sementara itu, Lalam yang juga mantan anggota DPRD Purwakarta ini menerangkan, saat ini persediaan darah dengan berbagai golongan di PMI Purwakarta cuma sekitar 80 labu, sedangkan kebutuhan Purwakarta akan darah setiap hari sekitar 100 labu.


“Cukup memprihatinkan memang, karena sebagian besar kesembuhan seorang pasien, seringkali amat tergantung ada atau tidaknya persediaan darah di PMI,”jelasnya Ia melanjutkan, setiap hari yang datang ke kantor PMI untuk mendonorkan darah sangat minim, hanya sekitar 10 orang. “Itu pun tidak semua bisa bertindak sebagai donor, lantaran setelah diperiksa, kondisi atau berat badannya tidak memungkinkan,”tambahnya.

Oleh karena itu, kata Lalam, pihaknya sering melakukan jemput bola dengan menggunakan mobil unit milik PMI, untuk mendatangi perusahaan-perusahaan, agar mendapatkan banyak pendonor.

Dalam kesempatan itu, Lalam mengucapkan terima kasih kepada resimen Armed, jajaran TNI dan Polri, beberapa organisasi kemasyarakatan seperti FKKPI dan GIBAS, Fraksi PKB DPRD Purwakarta, jajaran pengurus DPC PKB dan PC NU Purwakarta, jajaran pengurus partai Nasdem, Dishub, Satpol PP, PDAM, dan para Kepala OPD Pemkab Purwakarta, dan pihak-pihak lainnya yang secara tulus ikhlas telah mengajak anggotanya untuk mendororkan darah, demi kemanusiaan. (Tjimplung)


Satlinmas Berpartisipasi Aktif Cegah Penyebaran Covid-19



Purwakarta -  Dalam upaya percepatan pencegahan penyebaran covid – 19, sejumlah langkah antisipasi dilakukan Pemkab Purwakarta melalui gugus tugas covid-19, di antaranya Dinas Kesehatan melakukan rapid test (pemeriksaan cepat) dan tracing (pelacakan) bagi yang kontak erat dengan pasien dalam pengawasan (PDP).

Pencegahan yang bersifat kewilayahan juga dilakukan Dinas Perhubungan, dibantu Satpol PP dan instansi terkait lainnya, melakukan  penutupan sejumlah ruas jalan, di antaranya Jalan Veteran, Jenderal Sudirman dan Ipik Gandamanah, khususnya pada sore hingga  malam hari.

Sementara, guna mengantisipasi sinyalemen banyaknya masyarakat desa yang pulang kampung lebih awal, Satlinmas (Satuan Perlindungan Masyarakat) juga mengambil peran penting, dengan menjaga lokasi Bale Panggeuing (Posko) yang didirikan di setiap RW oleh Pemkab Purwakarta. 


Menurut Kabid Linmas Satpol PP Purwakarta Bayu Permadi, S.Sos, M.Si, posko-posko ini  sebagai wadah atau media bagi aparat, maupun pihak terkait lainnya, untuk melakukan monitoring sekaligus upaya-upaya pencegahan penyebaran covid-19 di wilayah setempat. Di setiap posko, lanjut Bayu, disediakan  thermo-gun guna mengukur suhu, hand sanitizer dan disinfektan.

“Kami menempatkan tiga orang Satlinmas di setiap Posko di seluruh desa se-Kabupaten Purwakarta,  untuk membantu menjaga keamanan lingkungan setempat, agar tetap kondusif di tengah maraknya pandemi virus corona, ” jelas Bayu, di ruang kerjanya, Jumat (17/4/2020).


Tugas Satlinmas, terang Bayu, selain menjaga keamanan lingkungan, juga bekerja sama dengan Kepala Desa melakukan penyemprotan disinfektan, memberikan edukasi atau himbauan terhadap masyarakat untuk belajar, bekerja, dan beribadah di rumah saja, selalu berprilaku hidup sehat dan bersih, menghindari kerumunan massa, dan selalu menjaga jarak.

“Sekarang wajib bagi masyarakat untuk menggunakan masker setiap keluar rumah, sesuai instruksi Bupati Purwakarta, guna mencegah penularan insfeksi virus corona,”tukasnya.


Bayu, Kepala Desa dan masyarakat, juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua Satlinmas, walau tidak diberikan honor tambahan, tetapi selalu melaksanakan pekerjaan tambahan itu dengan semangat yang luar biasa.

“Satlinmas merasa terpanggil, karena rasa tanggung jawab mereka  sebagai penjaga lingkungan agar tetap kondusif, juga rasa tanggung jawab kemanusiaan karena  keprihatinan yang mendalam, atas bencana non alam yang terjadi di negara kita, khususnya di Purwakarta,”tegasnya. 

Bayu berharap, seluruh komponen masyarakat bahu membahu menghadapi pandemi covid -19. Pihaknya yakin, jika masyarakat kompak dan mematuhi semua anjuran pemerintah kita akan segera terbebas dari ancaman virus mematikan ini.

"Dengan bersatunya semua komponen masyarakat melakukan pencegahan dan penanggulangan, Insha Allah kita akan segera terbebas dar virus corona yang mematikan ini,” harapnya. (Tjimplung).


Selasa, 14 April 2020

Paripurna DPRD Purwakarta Melalui Vicon, Tentang Penyampaian LKPJ Bupati Akhir Tahun 2019



Purwakarta – Di tengah  keprihatinan mendalam lantaran masih maraknya pandemi virus corona  di dunia, yang juga melanda Indonesia dan khususnya di Purwakarta, DPRD Kabupaten Purwakarta menggelar rapat paripurna tentang Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) melalui Vicom (video conference), di ruang rapat utama, Senin  ( 13/4/2020).

Rapat paripurna tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua DPRD Kabupaten Purwakarta H. Ahmad Sanusi, didampingi para Wakil Ketua DPRD, yakni Sri Puji Utami, Hj. Neng Supartini, S.Ag, dan Warseno SE. Rapat dinyatakan memenuhi quorum, karena dihadiri lebih dari separuh anggota DPRD. Sehubungan untuk menjaga jarak fisik (phicycal distancing), sesuai instruksi Pimpinan DPRD, yang wajib hadir antara lain para Ketua Komisi, para Ketua Fraksi, Ketua Bapemperda, tiga orang perwakilan Banggar dan tiga orang perwakilan Banmus, dan sejumlah anggota DPRD lainnya. Sedangkan, bagi anggota dewan yang tidak hadir, bisa mengikuti lewat aplikasi Zoom Meeting. Ikut mendampingi Pimpinan DPRD adalah Sekretaris DPRD Drs.H. Suhandi, M.Si, dan diikuti pula oleh para pejabat di lingkungan Setwan DPRD.

Bupati Purwakarta  Anne Ratna Mustika menyampaikan laporannya dari Balai Nagri Pemkab Purwakarta. Turut mengikuti rapat melalui Vicom dari kantornya masing-masing, adalah Wakil Bupati H. Aming, Sekda,  para camat, serta para Kepala  OPD, Badan, Kantor di lingkungan Pemkab Purwakarta.

Mengawali rapat, Ahmad Sanusi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Ilahi, sehingga semua pihak masih berkesempatan mengikuti pelaksanaan rapat paripurna, dalam keadaan sehat walafiat.

Ketua DPRD menerangkan, Kepala Daerah atau Bupati berkewajiban menyampaikan LKPJ kepada DPRD, sesuai UU No. 23/2014, sebagaimana telah diubah UU No. 9/2015 tentang perubahan kedua atas UU No. 23/2014 tentang pemerintah daerah yang telah dijabarkan lebih lanjut melalui PP No. 3/2007 tentang laporan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD. Dan informasi laporan  penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat, yang mana telah diubah melalui PP. No. 13/2019 tentang laporan dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah.


Berdasarkan Pasal 19 ayat 1 PP No. 13 Tahun 2019, Kepala Daerah menyampaikan LKPJ kepada DPRD dalam rapat paripurna yang dilakukan satu kali dalam setahun, paling lambat 3 bulan setelah anggaran berakhir.

Namun, berdasarkan Surat Kemendagri No. 700/1723/OTDA perihal perpanjangan waktu penyerahan LKPJ untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan tugas rutin di lingkungan pemerintah daerah, khususnya untuk memenuhi Pasal 71 ayat 2 UU No. 23 Tahun 2014, yang daerahnya ditetapkan status kejadian luar biasa (KLB) covid-19, dapat menyampaikan LKPJ dengan memanfaatkan sarana teleconference dan/atau Vicon, dan waktu penyampaiannya diundur paling lambat 30 April 2020.

Sesuai PP No. 13/2019, tujuan penyampaian LKPJ untuk mewujudkan otonomi daerah berdasarkan UU. No. 23/2014 tentang pemerintahan daerah serta menciptakan pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab, dan efisien sesuai prinsip tata kelola pmerintahan yang baik.

Adapun ruang lingkup, materi dan mekanisme pembahasan LKPJ Bupati akhir tahun anggaran, sesuai Pasal 15 PP No. 13/2019, mencakup hasil penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan hasil pelaksanaan tugas pembantuan dan penugasan.


Selanjutnya, kata Ahmad Sanusi, berdasarkan Pasal 20 ayat 1 PP No. 13/2019, paling lambat 30 hari setelah LKPJ diterima, DPRD harus melakukan pembahasan LKPJ dengan memperhatikan capaian kinerja program kerja dan kegiatan, dan pelaksanaan peraturan daerah dan/atau peraturan kepala daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah.

Sementara itu, pernyataan Tim Satgasus covid-19 Kabupaten Purwakarta, bahwa Purwakarta dinyatakan relatif aman, sangat penting untuk menjaga territorial di wilayah Kabupaten Purwakarta agar tetap kondusif. Ia juga menyampaikan apresiasi serta dukungan penuh kepada para tenaga medis serta instansi terkait yang telah bekerja keras untuk melayani dan memberikan bantuan kesehatan.

Ketua DPRD juga mengharapkan Kepada masyarakat Purwakarta, untuk terus memberi dukungan dengan cara mengikuti semua anjuran pemerintah, guna memutus mata rantai penyebaran covid-19. Disiplin belajar dan bekerja dari rumah, disiplin menjaga jarak, disiplin menjaga kebersihan dan kesehatan, menjaga stamina, dan menghindari kerumunan massa.

“ Yang lebih penting lagi, sering mencuci tangan dan selalu menggunakan masker ketika ke luar rumah. Atau lebih baik tidak ke luar rumah, jika tidak urgen sekali,”  tegas Ahmad Sanusi. 

Pada akhir rapat paripurna, Ketua DPRD meminta Ketua Bapemperda H. Komarudin, SH, MH untuk membacakan doa.  Doa khusus dibacakan yang bersangkutan, agar kita semua segera terbebas dari virus wabah corona. (Tjimplung).


Kamis, 09 April 2020

DPRD Minta Percepatan Pembangunan Jembatan Alternatif, Pengganti Jembatan Bodem Yang Ambruk


Purwakarta – Pimpinan DPRD Purwakarta mengundang Kadis PU Binamarga dan Pengairan, Kamis (9/4/2020), terkait ambruknya jembatan Ciherang (Bodem) di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Purwakarta  (3/4/2020) lalu, dan menewaskan seorang warga Subang.

Jembatan yang menghubungkan antara Kecamatan Bungursari dan Kecamatan Campaka itu memang selalu ramai dilewati masyarakat, terlebih ada pabrik di sekitarnya, yang di tengah pandemi corona ini, tidak meliburkan karyawannya.

Hadir dalam rapat kerja itu selain Ketua DPRD H. Ahmad Sanusi, Wakil Ketua DPRD Hj, Neng Supartini, Wakil Ketua DPRD Warseno, SE, Ketua Komisi III Drs. Akun Kurniadi, MM, Wakil Ketua Komisi III Asep Abdullah, Sekretaris DPRD Drs. H. Suhandi, M.Si, juga Kadis PU Binamarga dan Pengairan Ryan Oktavia dan tiga orang jajarannya.


Ketua DPRD Purwakarta H. Ahmad Sanusi, mengaku prihatin atas terjadinya musibah tersebut. Selain melakukan klarifikasi atas musibah yang terjadi, ia juga mengharapkan kepada dinas terkait untuk segera membangun jembatan alternatif, sehingga akses masyarakat tidak terganggu. Ia juga mempertanyakan, apakah hal tersebut murni akibat bencana atau ada unsur  kelalaian penyedia jasa (pemborong) ?

“Di sekitar sana memang ada pabrik yang tidak meliburkan karyawannya di tengah pandemi corona saat ini. Dalam hitungan menit saja, sudah banyak motor yang mengantri untuk melewati jembatan tersebut. Karena itu, sangat diperlukan sekali jembatan alternatif pengganti sementara,”tegasnya.

Menjawab pertanyaan tersebut, Kadis PU Binamarga dan Pengairan Ryan Oktavia menerangkan, apakah itu murni bencana atau ada unsur kelalaian dari penyedia jasa, pihaknya masih menunggu hasil penelitian dari tim ahli (Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) dari Kementerian PUPR. 

“Sesuai peraturan perundang-undangan, kami sudah melaporkannya ke Pusjatan, dan sedang menunggu penjelasan dari tim ahli. Masalahnya, tidak bisa cepat hasilnya kita peroleh, karena kantor mereka masih tutup akibat pandemi virus corona,”jelasnya. “Begitupun pihak berwajib juga menunggu dari penjelasan yang sama,”ujar Ryan.


Namun untuk mengatasi tersebut, kata Ryan, pihaknya sudah mengambil langkah-langkah cepat sebagaimana instruksi Bupati. Alternatifnya, mungkin pihaknya akan menyewa jembatan Balley, untuk membantu akses masyarakat yang biasa melalui jalur tersebut. Hanya saja, menurut informasi yang diperolehnya, harga sewa jembatan Balley itu seharga Rp. 480.000 per hari.


“Masalahnya, berapa lama kita akan menggunakan jembatan Balley itu? Karena hal itu terkait jumlah anggaran yang dibutuhkan. Nah, tentunya hal ini masih  perlu dikonsultasikan dulu dengan Bupati dan Tim APD, terkait juga adanya kebijakan pusat penggunaan anggaran fokus penanganan wabah covid-19, " tukasnya, seraya menambahkan, pihaknya tidak bisa memutuskan sendiri.

Dalam kesempatan itu, Ryan juga meminta dukungan DPRD, jika ke depan pihaknya mengajukan peningkatan anggaran tanggap darurat dan cadangan. Pasalnya, saat ini anggaran cadangan terlalu minim, sehingga tak mampu mengcover dengan cepat, jika terjadi bencana seperti ini. (Tjimplung).