Purwakarta - Hari itu, Kamis (5/3/2020), merupakan hari
tersibuk bagi Komisi IV DPRD Purwakarta yang membidangi Kesejahtraan Rakyat.
Ketua Komisi IV Said Ali Azmi didampingi Hj. Enah Rohanah menerima audiensi
dari Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Purwakarta,
di ruang Komisi IV, sementara rekan-rekannya menerima kunker DPRD Kabupaten
Buton Tengah dan audiensi FOMPA (Forum OSIS MPK Purwakarta) di ruang rapat
utama dan ruang gabungan komisi.
Puluhan pengurus dan
anggota PPDI Purwakarta itu hadir dipimpin Ketuanya Agus Kusnadi dan Sekretaris
Fefrina M. Wiraatmadja. Pada kesempatan
itu, Agus Kusnadi menyinggung implementasi UU No.8 / 2016 tentang Disabilitas
dan Perpu No. 70/2019. Pasalnya, kata dia, selama ini hak-hak kaum disabilitas
belum mendapat perhatian dari pemerintah daerah.
“Banyak sarana dan
prasarana yang ada dibuat terkesan hanya sebagai aksesori belaka,” tuturnya.
Dicontohkannya, trotoar di Purwakarta kebanyakan dibangun tinggi dan
menyulitkan kaum disabilitas.
Ia juga menyinggung soal pekerjaan, banyak
perusahaan yang memandang kaum disabiltas seolah-olah manusia cacat, yang tak
bisa dipekerjakan. Padahal, lanjutnya undang-undang No.8 / 2016 jelas mengatur
bahwa 2 persen dari jumlah seluruh karyawan, diperuntukkan bagi kaum
disabilitas.
“Persayaratan untuk masuk
kerja harus sehat jasmani dan rohani, tentu sangat memberatkan bagi kami,” ujar
Agus. “Kami merasa sehat walafiat, sementara pihak perusahaan mengatakan
sebaliknya,”tuturnya. “Oleh karena itu, kami mohon Komisi IV dapat
memfasilitasi, agar pemerintah punya perhatian kepada kami,” harapnya.
Ia juga mengatakan, data
jumlah warga kaum disabilitas Purwakarta, saat ini masih sulit dideteksi. Pasalnya,
banyak masyarakat yang masih minder dan menyembunyikan kalau keluarganya ada
yang kurang sempurna.
Agus lebih jauh
mengungkapkan bahwa organisasinya punya sekretariat, tapi belum mempunyai
fasilitas apapun. Terakhir, lanjutnya, ia mendapat bantuan hibah dari
pemerintah daerah terakhir tahun 2010. “Tahun-tahun berikutnya, informasi ada
di DPA, tapi sampai sekarang belum ada,”tuturnya, seraya menyampaikan
anggotanya juga banyak yang belum tercover BPJS.
Said berjanji akan
melakukan koordinasi dengan dinas-dinas terkait, terutama dengan Disnakertrans,
agar kaum disabilitas mendapat perhatian lebih serius dari pemerintah daerah.
Terkait adanya warga yang masih minder atau menyembunyikan keluarganya yang
menyandang disabilitas, Said berjanji, pihaknya akan membantu pengurus guna
melakukan pendekatan.
“Komisi IV akan membantu
melakukan pendekatan, jika kebetulan tidak sedang ada kegiatan. Yang penting,
semua kaum disabilitas harus tetap semangat dan memiliki kepercayaan diri yang
tinggi. Kalau saat ini belum tercover dalam anggaran, karena waktunya sudah
tidak memungkinkan lagi, kami akan berjuang untuk menganggarkannya pada tahun
2021 nanti,”ujarnya. (Tjimplung).
Your Affiliate Money Printing Machine is waiting -
BalasHapusAnd making profit with it is as easy as 1..2..3!
Here's how it works...
STEP 1. Input into the system which affiliate products you want to promote
STEP 2. Add some push button traffic (this ONLY takes 2 minutes)
STEP 3. Watch the system grow your list and upsell your affiliate products all by itself!
Are you ready to start making money??
Get the full details here